Senin, 19 April 2010

Melodi Terindahku

Menjalani durinya hidup
Tanpa kedinginan yang membeku
Merasuk di sela-sela syaraf
Meraba, menusuk, mencengkaram

Dia masih hidup
Terasa di setiap nada napasku
Berdiri di hadapanku
Membunuh semua kebodohan

Melodi terindahku
Belaian nada minor
Hembusan setiap not-not
Mematikan detak langkah

Rintikkan air mata
Banjir, dan tak berbekas
Masih duduk dalam ingatan
Takkan mati, takkan hilang

NB: Sebuah tulisan-tulisan bernada yang dipersembahkan buat Dia yang lagi sakit. Cepat sembuh, dan bisa tertawa lagi bersamaku.

Maryo Anugerah Sarong dan Dian Kusumo Hapsari
Senin, 19 April 2010
22:11 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar