Sabtu, 04 Desember 2010

Bulan


Ketika anda menjadi orang yang ingin hidup sendiri tanpa ada yang menasehati anda dan memberikan anda masukan terbaik, anda sebenarnya menginginkan sebuah hidup yang tenang, dan tak ada yang mengganggu anda. Anda sebenarnya memilih untuk tinggal di Bulan.
            Saya heran ketika saya mendengar teman saya dipanggil untuk mengklarifikasikan sebuah masalah. Apakah anda mau berkonsultasi dengan teman saya untuk memperbaikki masalahnya dengan baik-baik ataukah anda ingin membentak dia dengan kekuasaan anda karena dia membongkar kebodohan anda? Di situ saya bingung.Anda punya kekuasaan sekarang. Bisa saya samakan anda anda dengan pemerintah. Anda sangatlah malu jika ketahuan berbuat salah. Di mata anda, pemerintah selalu benar. Anda ingin selalu benar.  
Audi alteram partem, peribahasa latin ini saya berikan untuk anda yang ingin tinggal di bumi bersama makhluk sosial lainnya. Kami tahu anda adalah manusia, maka kami menyelaraskan kehidupan bersama anda dan begitu juga sebaliknya.  Saya tak tahu apakah sebenarnya anda mengerti tentang makhluk sosial itu sendiri atau tidak. Saya rasa anda sangat cocok dengan teori perubahan sosial Karl marx yang mengatakan perubahan sosial dan budaya sebagai produk dari sebuah produksi (materialism). Kenapa saya menyangkutkan kehidupan anda dengan materialism, karena kekuasaan sangat berhubungan dengan ini.
            Thomas Aquinas (1225-1274) mengatakan, “ seorang penguasa Negara memilikki kewajiban – kewajiban terhadap Negara yang dikuasainya. Tugas penguasa yang utama adalah mengusahakan kesejahteraan dan kebajikan hidup bersama. Untuk itu penguasa dituntut untuk memungkinkan rakyat memenuhi kebutuhan – kebutuhan materialnya, diantaranya kebutuhan sandang pangan. Adalah kewajiban negara mengarahkan setiap kelas sosial dalam masyarakat untuk mencapai tujuan bersama itu”. Dengan kata lain, Thomas mau mengatakan bahwa dengan adanya kekuasaan manusia mendapatkan keadlian. Penguasa seharusnya justru menciptakan keadilan untuk masayarakatnya, bukan dengan kekuasaan itu dia hanya menginginkan keadilan sendiri dan tak memeikirkan rakyatnya. Setiap permasalahn diharpakan harus diselesaikan dengan adil.
            Penguasa yang saya milikki ternyata berbeda dengan apa yang diinginkan. Penguasa saya terlihat sangat manja. Tak mau ditemukan kesalahan dalam dirinya yangsebenarnya kesalahan itu adalah hal yang sangat fatal. Saya merasa heran dengan tindakan para penguasa. Saya tak tahu apakah mereka mengerti tentang arti manusia sosial itu sebenarnya atau tidak. Kita adalah manusia yang berpikir, maka kita mengkritik sebuah kesalahan yang merugikan banyak orang Cogito ergo sum. Dan pada akhirnya kami melakukan apa yang harus kami lakukan, Age quod agis. Jika mereka ingin terus bertahan dengan sikap ini, sebaiknya mereka ditendang ke luar dari komunitas dan hidup sendirian di Bulan.
(sebuah kekesalan saya terhadap kepemimpinan yang bodoh (saya tak tahu di mana itu, mungkin ada di suatu tempat dan mungkin ini pemikiran fiktif saya). Anda memaksa memakai sepatu berhak dan berjas lengkap untuk menyembunyikan kebodohan anda)

Sabtu, 04 Desember 2010
15.40 WIB


Maryo Anugerah Sarong dan Dian Kusumo Hapsari


Rabu, 10 November 2010

Justitia omnibus


Menjadi seperti layaknya seekor burung, siapa yang tak mau? Bebas berpergian ke mana saja sesuka insting mereka. manusia yang dihadapkan pada dua pilihan. Apakah mau menjadi manusia yang ingin bekerja dan bisa makan, atau apakah ingin menjadi manusia yang malas dan mengais-ngais makanan yang tak layak? Sebuah pertanyaan manusiawi dihadapkan.  
Semua manusia tidak menginginkan sebuah keterkekangan batiniah dan fisik. manusia bertumbuh dari anak-anak, remaja, dan sekarang saya sampai pada masa-masa kedewasaan. manusia tumbuh bersama manusia yang beragam, namun manusia menyesuaikannya bukan mengikutinya. Sebuah pandangan yang salah pada manusia yang termakan zaman saat ini, mengikuti zaman itu dan bukan menyesuaikannya. Menyesuaikan berarti mampu membedakan mana yang baik dan yang buruk.
keterkekangan ini pada akhirnya menjauhkan manusia dengan banyak orang di sekitarnya. Rasa asing dan diasingkan mulai terasa. Menjadi seseorang yang berbeda dari yang lain. Melangkah sedikit lebih maju membuat perbedaan ini sangat terasa. sebuah pernyataan terlintas, ANDA SUDAH TAK SEPERTI YANG DULU. Perubahan bagi orang yang setiap hari bersama anda, yang mencintai anda dan yang selalu mengetahui anda adalah sebuah ketidak wajaran.
Manusia selalu ingin keluar. Manusia ingin keluar dari semua permasalahannya. Tapi, bagaimana? Manusia ingin menjadi seorang manusia yang tak dangkal. manusia tak ingin menjadi manusia yang hanya ingin mengais makanan sisa. manusia ingin tahu semuanya, manusia ingin berkembang. manusia bukan meninggalkan manusia-manusia yang lain. Manusia hanya ingin menjadi manusia pada hakikatnya. Manusia yang ingin tahu sesuatu dan ingin berkembang. Apa yang akan manusia dapat jika manusia tidak menjadi manusia dengan kebebasan yang terbatas seperti sekarang ini. Ataukah manusia-manusia yang lain itu hanya ingin manusia turun derajatnya menjadi seekor burung yang hanya menggunakan instingnya? Ingat, manusia  dikaruniai akal budi oleh Tuhan.
Di sini, manusia terkekang antara dua, waktu untuk kesibukannya dan waktu untuk manusia lainnya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial. Manusia takkan bisa hidup tanpa manusia lainnya. Menjadi suatu keegoisan jika seorang manusia hanya ingin mempedulikan dirinya sendiri. Manusia membutuhkan manusia yang lain untuk berkembang dan manusia yang lain membuthkan manusia untuk mendapatkan kasih sayangnya, perhatiannya, dan seluruh cinta kasihnya. Sebuah sikap mutualisme. Sebuah dilema fisik dan batin yang selalu dihadapkan pada manusia yang ingin berubah. Sebuah tekanan batin yang menyebabkan kegilaan. Manusia bisa gila dengan tekanan ini.
Sepenggal kutipan bahasa Latin, Justitia omnibus yang berarti Keadilan untuk semua, mengingatkan bahwa tak ada manusia yang tak menginginkan pengetahuan dan tak ada manusia yang tak menginginkan cinta. Keadialn inilah yang harus dijaga seorang manusia sehingga apa pun yang dilakukannya tidak akan pernah menyakiti manusia lainnya. Jelaskan bahwa pada manusia yang lain bahwa dia dicintai dan lakukanlah padanya!

By:Maryo Anugerah Sarong dan Dian Kusumo Hapsari
11 November 2010
12.00 WIB

Jumat, 29 Oktober 2010

Untuk Kesekian Kali, AKU MINTA MAAF

Berawal dari perginya tiga bulan pertama. Aku menjadi berubah. Aku tak mampu menilai diriku sendiri. Dalam diamnya dia menilaiku. Aku melihatnya tertawa, melihatnya senang sudah cukup bagiku. Fisik yang kupentingkan, bukan batin. Jujur, aku bukanlah psikolog yang mampu membaca psyche mu. aku telah berubah, kata-kata terakhir sebelum dia terlelap dan bermain dengan mimpinya.
Menjadi setengah bagian dari dirinya merupakan sesuatu yang sangat aku dambakan. Menjadi bagian indah hidupnya, dan juga titik air matanya. Senyum hanyalah sebatas ekspresi semu yang dipertunjukkan. Dalam senyum itu dia bertanya, “apakah aku tersenyum?” Sebuah pertanyaan dan jawaban yang sangat abstrak, “tidak, kau sedang menangis.”
Batinnya berteriak! Teriakkan yang tak bergema, tapi memekikkan batin telinga. Kekacauan batin memaksa untuk keluar. Sebuah pertarungan yang amat sengit dengan satu kata, “AKU CINTA DIA!” kata itulah yang menjadi kuat. Cinta menjadi tameng untuk berkorban. Cinta menjadi perlawanan kuat untuk tidak menyakitinya. Cinta akan mengirbankan apapun, bahkan itu nyawa sekalipun.
Terima kasih atas cinta yang telah kau berikan selama ini. Sudah 7 bulan lebih  kita berhubungan. Aku minta maaf, aku sadar aku berubah sekarang. Terima kasih, kau telah membenarkanku. Aku masih butuh yang orang bilang CINTA. Sebuah kata yang mampu membuat dunia ini penuh dengan manusia. Kita lahir dari cinta, dan kita kuat dengan cinta. Aku janji akan berubah. Dan, untuk kesekian kalinya, aku minta maaf!

Maryo Anugerah Sarong dan Dian Kusumo Hapsari
Sabtu, 30 Oktober 2010

Minggu, 24 Oktober 2010

FANFICTION


Khayalan itu datang lagi
Datang dan pergi
entah hilang atau kembali
 sadar atau mimpi

kereta otakku berjalan
menuju kota kebebasan
mencari keheningan
menyatakan khayalan

kutuangkan dalam kertas
khayalan itu menetas
layaknya seekor burung lepas
liar bermain tak terbatas

sebuah keadaan tak nyata
fiksi yang mampu bercerita
diiiringi khayalan berirama
tak ada menjadi ada.

Dian Kusumo Hapsari dan Maryo Anugerah Sarong
24 Oktober 2010

Kamis, 29 Juli 2010

4 TAHUN BERSAMA DIA

Masih melekat kuat dalam ingatanku tentang masa kecilku bersamanya. Dia selalu ada disampingku, dia selalu memberi semangat agar aku mau belajar, dia selalu ada melindungiku dari ulah nakal temanku, dia selalu memboncengiku naik sepeda setiap sore, dia selalu mengenalkanku dengan teman temannya dan selalu dibilang ini “foto copy an saya loh”, dia selalu membuatkanku susu dikala aku menangis kehausan, dia selalu berusaha membuatku bahagia, dia selalu mengutamakan aku dalam hidupnya, dia yang selalu menyuapi aku makan, dia yang mengajarkan hal hal mana yang baik dan mana yang buruk, dia yang selalu ada di kala aku sedih karena kenakalan dari teman temanku, dia yang selalu mengantarkanku sekolah, dia yang selalu bisa menjadi sahabat bagiku, hanya 4 tahun aku baru mengenal dia, tuhan hanya mengizinkan 4 tahun saja. Dia, Dia, Dia yang kini telah tiada. Dia yang sudah pergi ke surga dan takkan pernah lagi ku lihat di dunia. Dia yang ada hanya kenangan dan pesan pesan atau amanah amanah yang kini harus aku jalankan dan lanjutkan. Dia yang meninggalkan istri dan kedua anaknya. Aku harus bisa membuat dia bangga dan tersenyum disana karena aku berusaha mengajak dan melukis indah pelangi di wajah kakakkku dan ibuku. Agar aku bisa menggantikan warna hitam duka menjadi warna pelangi yang cerah dan indah. Aku berusaha membawa kakak dan ibuku menuju suatu kebahagiaan walau ayah sudah tiada.
Ayah semoga kau bahagia disana ya. Ayah tak perlu khawatir ayah dengan Ibu dan Kakak disini. Dede akan selalu menjaga mereka, sesuai dengan pesan yang ayah bisikan waktu itu ayah. Aku berjanji pada ayah, aku akan membuat ayah tersenyum bangga karena Ibu, Kakak dan Dede disini bisa memancarkan sinar yang bergitu terang bagaikan matahari yang menyinari dunia dengan cahanya senyuman yang begitu indah ayah. Ayah bagiku adalah seseorang yang menjadi pedoman dan semangat bagiku untuk mejalani hidup




Tetes air mata ini mengiringi langkahku yang berat untuk mengantar kepergianmu, langit mendung turut berduka. Aku mengantarkanmu sampai tempat peristirahatanmu ayah. Aku lihat taburan bunga kamboja dan batu nisan yang bertuliskan namamu, mengingat segala kenakalan dan kesalahanku padamu ayah. Kepergianmu menyadarkanku bahwa setiap manusia pasti akan kembali ke asalnya dan kepergianmu ini mengajarkan aku tentang apa arti kedwasaan. Ayah tahukah kau, aku ini bukan anak yang nakal, karena aku tak mau membuatmu marah dan bersedih. Ayah apakah kau tahu apa cita cita dan mimpiku? “Aku akan membangun istana yang sangat megah untuk Ayah, Ibu, Kakak dan Dede kelak di surga. Ayah, kapan kita bisa bertemu kembali? Kapan aku bisa merasakan pelukan hangat, belaiaan kasih sayang darimu lagi ayah? Ayah tahukah kau, Aku sangat merindukanmu sampai akhir aku menghembuskan nafas terakhirku.


Tuhan berikanlah tempat teridah di sampingmu, karena dia begitu termat baik bagiku. Aku percaya kalau ayah disana sudah bahagia bersama Tuhan. Terima kasih ayah, walau hanya 4 tahun aku mengenalmu, tetapi itu begitu indah dan banyak kenangan antara aku dan ayah.. I LOVE YOU Ayah, I REALY MISS YOU.


Dian Kusumo Hapsari July 30 at 12:36am  




NB: DIA TAHU DIA DIRINDUKAN!!
        DIA JUGA MERINDUKAN MILIKNYA
        SAMA SEPERTI DIA DIRINDUKAN

Senin, 26 Juli 2010

INI UNTUK KAMU BODOH!!!!!!!

Hujan turun begitu deras malam ini. Aku duduk terdiam, terpaku menatap langit. Terlintas dalam pikiranku tentang dirinya. Entah mengapa aku merasa senang, bahagia, dan selalu tersenyum karena terbayang wajahnya. Dia begitu berarti untuk saat ini, dia mengisi ruang dalam hatiku, mengisi kesunyian di hatiku, menjadi pelangi yang indah dalam hidupku. Bukan lebay, tetapi memang ini yang aku rasakan. Mungkin aku selalu meneteskan air mata, tetapi ini tangis bahagia bukan tangis kesedihan. Dia begitu indah, baik, selalu mengukir senyuman kecil ketika aku sedih, menyadarkanku bila aku lupa akan tuhan dan ayahku yang di surga. Dia menjadi obat tidur untukku ketika aku tidak bisa tidur, dia berusaha agar aku tertidur dengan mendongengkan cerita sampai aku terlelap dalam mimpi. Dia tak pernah meninggalkanku seorang diri, dia selalu berusaha agar aku bahagia,dan dia rela merubah sedikit perlakuaannya hanya untukku. Aku merasa lengkap bila dia ada di sampingku, dia berusaha melindungiku dari gangguan cowok cowok gatel. Itulah dia. Dia yang selalu bete kalau aku harus pulang, dia yang suka nakal, dia yang suka nyebelin, dia yang humoris, diayang selalu bahagia dan tersenyum di hadapanku. Dia ada disisiku saat ini.ini begitu indah untukku sayang. Tuhan aku sangat menyayanginya, akankah ini berlangsung seperti ini? Apakah akan ada jurang pemisah antara kami? Tuhan jangan lakukan itu kepadaku tuhan. Aku membutuhkannya, hanya dia yang masih ada untukku. Dia yang terbaik dalam hidupku tuhan. Ini yang aku rasakan untuk saat ini sayang. Aku ngga mau kamu pergi, aku takut untuk sendiri. Aku belom bisa untuk sendiri, aku masih butuh kamu yang membantu aku. aku percaya kamu adalah orang yang tepat dan takkan meninggalkan aku dan bayangan ketakutan akan kematian akan semakin pudar... terima kasih
Ini untuk kamu bodoh!!!!


Dian Kusumo Hapsari July 26 at 10:19pm


 NB: Si Bodoh Menjawab: AKU JUGA SAYANG SAMA KAMU....

Sabtu, 24 Juli 2010

TAKUT.....

Ketakutan mengisi 55% di dalam ruang hampa yang ada dalam lubuk hati. Aku tak tahu mengapa ketakutan ini semakin mengikat perasaanku begitu kuat. Bukan takut seperti apa yang kamu bayangkan. Sebuah ketakutan yang sulit di mengerti dan dirasakan oleh orang luar, bahkan aku pun sulit mengartikannya. Rasa takut ini bukan karna takut perselingkuhan atau wanita lain yang mungkin akan mengisi hati kamu. Aku takut akan kenangan masa lalu yang terus menghantui aku. orang orang yang aku sayang semua pergi. Terkadang aku selalu takut bila menyayangi seseorang, memberikan ruang di hati bukan karna takut disakiti melainkan takut mereka pergi untuk selamanya. Aku tak tahu mengapa bayangan kematian itu selalu muncul dan menghantui aku. aku terkadang merasa takut kalau semua hubungan ini akan berakhir begitu saja. Aku juga takut kehilangan kamu karna keluarga yang melatarbelakangi ini semua. Aku belum siap, aku masih butuh kamu. Aku tak tau mengapa aku merasa nyaman di dekat kamu, walau sering bete dan nyebelin tapi aku nyaman.
Karena kamu mampu menghiburku, membantuku tersenyum, membantu membuka mataku untuk melihat warna indah pelangi yang menghiasi dunia,mendengarkan keluhanku, menjadi tempat peredam amarahku, kamu yang menyadarkanku tentang kehidupan, tuhan, arti keluarga, kamu, kamu membantuku untuk tidak jadi seorang yang pendendam ,mengajarkanku banyak hal. Itu yang sulit untuk aku lupakan. Mengapa semua ini begitu indah? Aku sulit, aku takut untuk kehilangan kamu “sumpah demi tuhan” aku belum siap! Terkadang air mataku turun tak tertahankan ketika terlintas dalam benakku untuk perpisahan antara kita, aku tak sanggup, sungguh aku tak bisa. Aku hanya berdoa dan menelpon tuhan dengan nomer yang kamu berikan “Atas nama bapa dan putra dan roh kudus” aku berbicara dan memohon kepada tuhan, untuk meminta jalan yang paling baik untuk kita. Sayang aku sayang sama kamu seperti aku menyayangi diriku sendiri. Mungkin sekarang kamu udah bobo hehehe selamat tidur sayang, tidur yang baik. Dan kamu harus ingat kalo kita telponan sebelum tidur,
1. Selamat tidur sayang
2. Tidur yang baik ya kaki jangan di atas, kepala jangan di bawah
3. Jangan lupa berdoa dulu
4. Siapin bantal, guling dan selimutnya
5. I LOVE YOU
6. I MISS YOU
7. Good night sayang sampe ketemu besok
Masih ingetkan sayang hehehhee
Sekarang kita belum bisa telponan, jd curahannya lewat ini sayang..hehe
Aku sayang kamu, jangan pernah pergi dari aku ya.. aku mengharapkan semua hal yang baik dalam hubungan kita sayang...
AMIEN...


Dian Kusumo Hapsari
July 25 at 5:29am


NB:
ini adalah tulisan terbaik!!!!!!!!

Sabtu, 29 Mei 2010

TAK PERNAH ADA DALAM BENAKKU


Aku! Aku adalah seorang manusia yang tidak memilikki apa-apa saat aku lahir. Aku berteriak ketika aku melihat dunia ini untuk pertama kalinya. Aku menangis. Aku tak tahu aku menangis bahagia atau sedih? Aku telah keluar. Yang aku rasakan pertama kali adalah lembutnya sentuhan yang ada di kepala dan pantatku. Aku merasakan sesuatu yang sangat nyaman. Aku melihat ada yang menggendongku. Waktu itu aku tak bisa membedakan mana yang pria dan wanita. Aku hanya tau dia berperawakan lembut dan mempunyai senyum yang sangat manis. Senyumnya itu yang membuat aku tak mau pergi darinya, dan senyumnya itu yang membuat aku mengenali kalau dia adalah malaikat penjagaku yang dikirim Tuhan ke bumi ini.
                Seiring waktu berjalan, aku mulai mengenali siapa dia dan siapa yang selalu ada bersama dia. Mereka berdua selalu menjagaku setiap saat. Mereka menjaga di saat dinginnya hujan menusuk kulitku, menjaga di saat aku ketakutan karena gelapnya dunia ini, menjaga di saat aku mulai mengetahui bahwa ada kejahatan di dunia ini.
                Waktu berjalan tanpa memberitahuku. Aku kaget. Sekarang aku harus meninggalkan dia. Aku meninggalkan dia untuk orang lain yang aku cintai!  Aku tak tega. Tak pernah ada dalam benakku untuk meninggalkan dia. Terlalu singkat kasih sayang yang aku berikan untuk dia. Waktu yang terlalu cepat. Aku ingin memutar kembali kehidupan 30 tahun yang lalu. Di saat aku masih bisa merasakan kehangatannya. Di saat ada yang menjagaku ketika ketakutan. 24 jam yang terlalu singkat. 24 jam yang membuat setahun hanya dengan 365 hari. Ah!!!!!!!!! Waktu yang terlalu singkat!!! Aku mencintainya! Aku mencintainya lebih dari apapun yang ada di dunia ini. Aku menyayanginya. Maafkan segala kesalahanku. Aku tak bisa membalasnya. Aku hanya ingin membalasnya dengan satu kalimat, AKU SAYANG KAMU IBU!!!

NB: tak ada yang bisa membalas kebaikan seorang ibu. Tak ada yang mampu membalasnya. Maafkan segala kesalahnnya. Mungkin waktu itu dia tak sadar apa yang dia lakukan. Maafkan dia. Karena suatu saat nanti dengan sadar atau tidak  kita akan pergi meninggalkannya!!!

Sabtu, 29 Mei 2010
10.30 WIB
Dian Kusumo Hapsari dan Maryo Anugerah Sarong