kisahku yang menjadi sebuah kenyataan. Kisah dimana aku benar benar merasakan cinta dan kasih sayang setelah kepergian ayahku. Aku dan dia berjalan dijalan panjang penuh kerikil tanpa alas kaki. Ketika dipertengahan jalan dia melihat kakiku yang sudah penuh dengan darah dan tak kuat berjalan. Dia menggendongku dan berkata,
“sayang sabar ya. Aku akan mencoba membawamu dengan tangaku ini ke tempat kebahagiaan. Kita pasti sampai ditempat tujuan, tempat dimana kita akan merasa bahagia. Tempat dimana hanya kehidupan indah kita dan orang tua kita.”
Aku mengangguk dan mempercayakan semua kebahagiaanku kepadanya. Ketika dipertengah perjalanan, hatiku pilu, luka. Melihat kaki orang yang kucintai penuh dengan darah bercucuran. Aku meminta padanya untuk melepaskan gendongannya.
“sayang, aku sudah bisa berjalan, tak usah kau gendongku kembali. Aku akan membantumu berjalan, kakimu sudah cukup terluka, aku tak mau melihatmu menderita.”
Dia tetap tak mau melepaskan aku dari gendongannya, dan berkata.
“tenang sayang, aku mampu membawamu menuju kebahagiaan. Ini sebuah ujian yang harus aku lalui. Kau tenang saja dalam dekapanku.”
Aku,
“jangan bertindak bodoh. Wanita mana yang tega melihat orang yang dicintai terluka hanya demi aku. aku tak mau. Demi nama tuhan aku tak bisa melihatnya.”
Dia,
“percayalah padaku. Aku sanggup dengan apa yang aku lakukan.
Tak terasa air mataku jatuh, melihat pengorbanan cinta yang dia berikan. Aku sempat tak percaya bahwa dia akan berhasil membawaku ke tempat yang dia maksud. Tetapi aku mempercayakan semua padanya, karena hanya dia yang aku punya.
Dan ternyata benar dialah yang mampu membawa aku ke subuah kebahagiaan yang aku inginkan. Dia menikahiku setelah aku berhubungan dengannya selama 5 tahun. Dia benar benar mewujudkan kata katanya dan samapi sekarang aku bahagia dengannya. Keluarga yang dulu kami impi impikan sewaktu kami belum menikah terwujud sudah. Kami memiliki seorang anak 2 orang anak, satu laki laki dan satu perempuan. Semua menjadi kenyataan bukan impian. Bima dan Ratu sekarang tumbuh besar dan kami merasa bahagia melihat mereka tumbuh menjadi anak anak yang pintar dan dibanggakan. Dan kisah cintaku dengannya akan tersimpan dan terbungkus rapi dalam hatiku dan dia sampai rambut memutih dan kami bersatu bersama tanah.
NB: Terima kasih untuknya yang membuat aku percaya kalau aku patut untuk dicintai dan dikasihi. Pengorbananmu akan tinggal abadi dalam hidupku. I Love You for ever and ever
Dian Kusumo Hpasari dan Maryo Anugerah Sarong