Air mataku mengalir begitu deras, ketika ku tahu dia telah pergi untuk selamanya. Sebuah rasa penyesalan yang aku alami saat ku tahu dia telah meninggalkan aku, meninggalkan semua janji janji yang belum kita wujudkan bersama. Aku benci bila teringat sebuah kejadian di malam itu, setiap kuingat kejadian yang terjadi di malam kecelakaan itu aku selalu terbayang bayang wajahnya. Aku tahu sebuah kematian tidak ada seorangpun yang tahu, tetapi kenapa harus dia? Kenapa dia pergi disaat aku belum sempat mengucapkan kata maaf! Aku sempat berpikir kalau tuhan itu jahat, karna telah menggambil dia dariku. Tetapi aku menyadari kalau setiap kehidupan pasti ada awal dan akhir, dan manusia terlahir sebagai mahluk fana. Aku hanya bisa berkata selamat jalan sahabatku, aku tahu kalau air mata yang jatuh takkan memanggilmu kembali tetapi canda tawa, semua kenangan, senyuman sahabat sahabatmu ini akan mengiringi mu pergi ketempat yang layak disana. Selamat jalan sahabatku, aku yakin akan tiba saatnya kita dipertemukan kembali.
155 kata-kata yang terbentuk dalam sebuah cerita ini adalah sebuah ungkapan hati terhadap rasa kehilangan seorang sahabat yang sangat dicintai. walaupun dia tak nyata lagi, tetapi akan selalu nyata ada di hati.
From: Dian Kusumo Hapsari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar