Jumat, 10 Juni 2011

Manusia adalah Manusia

Saya bingung dengan apa yang saya resapi. Tak mengalir, tak meresap. Semua hilang bagaikan ditelan angin, dan dikunyah anjing. Apa yang saya dapat berbeda dengan apa yang saya hendaki. Begitu ribut tetapi tenang, semua datang seperti peluru menembaki saya yang masih terlalu belia. Seperti sebuah kekagetan. Saya, hidup saya dan hidup mereka seperti terombang-ambing. Saya bagaikan kapten yang dipilih atas dasar ketiadaan kapten. Siap?
Hidupkah anda?atau hanya tetap mati? Lepaskan anda?atau hanya mendengkur di dalam sangkar? Bahkan hidup pun hanya bagaikan numpang minum. Bukan itu eksistensi manusia. Siap tak siap pun, manusia tak pernah siap, kalau manusia siap, apa yang harus disiapinya? Sebuah janji yang akan diwujudkannya? Ataukah hanya untuk melawan rasa kekhawatiran orang? Manusia tahu dia manusia, masalahnya, apakah manusia itu betul manusia? Seorang manusia bukanlah  Tuhan, kaena Tuhan tahu apa yang akan menanti di depannya.  Manusia takan tahu apa yang ada di depannya. Manusia yang siap hanyalah manusia yang tahu bahwa 5 menit lagi dia akan bertemu dengan Sang Ilahi.
            Jadilah manusia yang siap dalam ketidaksiapan. Perkirakan semua hal, bukan hanya yang menguntungkan manusia, tetapi sampai pada keadaan terburuk sekalipun. Ingat, manusia adalah manusia.

Maryo Anugerah Sarong dan Dian Kusumo Hapsari
Jumad, 11 Juni 2011
17.58

1 komentar:

  1. hai dear :) Miss dah follow kmu ;)
    Miss taktawu nak tggalkan note kt mne sbb tak nmpak shoutbox pun..hehe tq ye sbb follow Miss. LOVE BY MISS AH

    BalasHapus